Macam Topologi Jaringan !!!
Memilih jenis kabel yang digunakan untuk
membangun jaringan tidak lepas dari jenis topologi yang kita gunakan. Namun,
pada intinya, jaringan komputer adalah jaringan kabel, dimana bentuk dan fungsi
dari jaringan tersebut menentukan pemilihan jenis kabel. Menurut “Matthew
Danda” topologi dibagi menjadi 6 yaitu :
1. Topologi Bus atau Linier
Bentuk ini
menghubungkan beberapa node dalam jalur data (bus). Masing-masing node
dapat
melakukan
tugas-tugas operasi yang berbeda-beda. Seperti
halnya pada loop
network, tidak ada central
node dan semua node
mempunyai status yang sama.
Topologi
linier bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa penggunaan
kabel coaxial menjamur. Dengan menggunakan T-Conecter (dengan terminator 50 ohm pada ujung network),
maka komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan
satu sama lain. Kesulitan utama dari penggunaan kabel coaxial adalah sulit
untuk mengukur apakah kabel coaxial yang dipergunakan benar-benar matching
atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar akan merusak
NIC yang dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai
kemampuan maksimalnya. Topologi ini juga sering disebut dengan daisy-chain karena pada topologi ini
komputer dihubungkan secara berantai satu dengan lain dengan perantara suatu
kabel yang umumnya berupa kabel jenis koaksial.
Gambar 1: Topologi Bus Linier
Keuntungan:
Bila satu node
rusak tidak akan mengganggu node yang lainnya karena tiap-tiap node tidak
berhubungan langsung tapi lewat bus.
Kerugian:
Bila bus rusak, semua node tidak dapat berfungsi dan control
menejemen lebih sulit karena disentralisasi.
2. Topologi Ring
Bentuk ini merupakan gabungan bentuk loop network dan
bus network. Jika salah satu node tidak berfungsi atau rusak, maka tidak
akan mempengaruhi komunikasi node yang lain karena terpisah dari jalur data.
Hal ini berbeda dengan loop network, bila salah satu node rusak, maka
akan mempengaruhi node yang lainnya.
Topologi ini memanfaatkan kurva tertutup artinya, informasi dan data traffic
disalurkan sedemikian rupa sehingga masing-masing node tersambung. Umunnya
fasilitas ini memanfaatkan fiber optic sebagai sarananya (walaupun ada juga
yang menggunakan twisted pair).
Gambar 2: Topologi Ring
Keuntungan:
Bila satu node
rusak tidak akan mengganggu node yang lainnya karena tiap-tiap node tidak
berfungsi tapi lewat bus.
Kerugian:
Bila link rusak, semua node tidak berfungsi dan
kontrol menejemen lebih sulit karena desentralisasi.
3. Topologi Star
Beberapa node dihubungkan dengan
suatu node pusat (central node atau host node) yang membentuk
jaringan seperti bentuk bintang (star). Semua komunikasi ditangani dan
diatur langsung oleh central node. Central node melakukan semua
tanggung jawab untuk mengatur informasi diantara node yang lainnya. Jika node
yang satu ingin berkomunikasi dengan node yang lainnya, maka harus melewati central
node.
Topologi jaringan ini banyak digunakan di berbagai tempat
karena kemudahan untuk menambah, mengurangi atau mendeteksi kerusakan
jaringan yang ada. Selain itu,
permasalahan panjang kabel yang harus sesuai (matching) juga tidak menjadi
suatu hal yang penting lagi. Pokoknya asal ada hub (yang masih baik tentunya),
maka bisa terhubunglah beberapa komputer dan sumber daya jaringan secara mudah, dengan berbekal crimtool,
kabel UTP (biasanya CAT5) dan connector, seseorang dengan mudah membuat sebuah
sistem jaringan.
Gambar 3: Topologi Star
Keuntungan:
Kontrol manejemen
lebih mudah karena terpusat
Kerugian:
Kalau central node rusak, maka semua tidak
dapat berfungsi
4. Topologi Tree
Dari namanya network ini berbentuk seperti
pohon yang bercabang, yang terdiri dari central node dihubungkan node
yang lain secara berjenjang.
Gambar 4: Topologi Tree
Keuntungan:
Kontrol
menejemen lebih mudah karena terpusat dibagi dalam jenjang-jenjang
Kerugian:
Bila salah satu node rusak, maka node jenjang bawahnya
tidak dapat berfungsi
5. Topologi Mesh
Topologi mesh
merupakan bentuk network yang masing-masing node dalam network
dapat berhubungan dengan node yang lainnya melalui beberapa link.
Jaringan mesh digunakan bila diinginkan semua node dapat berhubungan satu
dengan yang lainnya.
Gambar 5: Topologi Mesh
Keuntungan :
Dapat menuju ke
host yang kita inginkan secara cepat.
Kerugian :
Rentangan terhadap penyadapan atau sering terjadi
tabrakan dalam jaringan
6. Topologi Extended Star
Topologi extended star merupakan jaringan yang membutuhkan tempat yang luas
dan biasanya digunakan pada lab yang saling berhubungan. Pusat dari tengah
topologi menggunakan hub atau switch.
Gambar 6: Topologi Extended Star
Keuntungan :
Menjadi lebih familier
penggunaannya karena akses yang di dapat lebih cepat karena terhubung dari
lebih satu hub.
Kerugian :
Memakan area dalam penempatannya membutuhkan tempat
yang luas.
Referensi : Fathurohim,Muhamad., Analisis Jaringan
Wifi pada PT. Telkom Gambir, Universitas Gunadarma, Depok, 2009.